Kamis
(27/04), Divisi Pendidikan Paguyuban KSE Unand kembali mengadakan pelatihan
jurnalistik sebagai salah satu rangkaian kegiatan FGD. Pemateri pelatihan
adalah Koordinator Peliputan Genta Andalas, Ayu Lestari. Divisi pendidikan
mengadakan pelatihan jurnalistik di Sekretariat paguyuban yang dimulai pukul 3
sore. Pelatihan yang diberikan berupa teknik wawancara, penulisan berita, dan
kode etik wartawan. Pelatihan jurnalistik lebih didominasi diskusi antara
pemateri dan peserta pelatihan. Peserta diskusi yang hadir berjumlah sepuluh
orang. Hujan lebat menjadi hambatan minimnya peserta yang datang pelatihan.
Peserta
diskusi sangat tertarik dengan materi yang disajikan. Peserta tidak hanya mendiskusikan
tema yang ada, namun peserta juga mendiskusikan bagaimana perwajahan media pers
saat ini, dan pengalaman-pengalaman yang didapat oleh pemateri sebagai wartawan
kampus di lapangan. Selain itu, peserta diskusi juga aktif memberikan pandangan
dan pendapat mereka tentang kewartawanan. Komunikasi dua arah terjalin antara
pemateri dan peserta sehingga diskusi tidak hanya milik pemateri.
Pelatihan
dimulai dengan pemberian materi teknik menulis berita. Pemateri merangkum
bagaimana teknik menulis berita dalam piramida terbalik. Bagian paling atas
adalah Headline (judul berita), tempat kedua diisi Deadline (tanggal, tempat,
waktu berita ditulis), ketiga diisi Lead (5W+ 1H), keempat adalah Body
(Penjelasan dari Lead), paling bawah diisi so
what (conclusion). So what
tidak selalu bisa di pakai untuk semua penulisan berita.
Dalam
penulisan berita menggunakan bahasa yang sederhana, lugas, singkat, padat, logis,
tidak memihak dan lainnya. Hal pertama yang dikerjakan dalam menulis berita
adalah menentukan Angle (sudut pandang berita). Setelah itu, pembuatan judul
berita. Pembuatan judul menjadi salah satu unsur penting dalam penulisan berita.
Wartawan harus bisa memilih diksi yang bagus dan “menggigit” dalam pemilihan
judul. Seorang pembaca akan lebih tertarik membaca sebuah berita dengan judul
yang menarik. Selain menarik, judul yang dipilih seharusnya dapat menggambarkan
isi berita secara keseluruhan walaupun dengan kalimat yang pendek.
Saat
pemberian simulasi oleh pemateri juga menambah semangat dan rasa ingin tahu dari
peserta diskusi. Pemateri memberikan simulasi berupa penulisan sebuah berita straight news (berita langsung).
Pemateri memberikan beberapa cluedari suatu kejadian dan peserta menyusunnya menjadi suatu berita yang utuh.
Selain pemberian simulasi, pemateri juga mengevaluasi langsung berita yang
dibuat oleh setiap peserta. Hal ini akan memudahkan peserta mengetahui letak
kesalahannya dan langsung mengevaluasi dirinya sendiri. Di akhir pelatihan,
pemateri mengumumkan Audi sebagai peserta yang beritanya lebih bagus dibanding
peserta lainnya.
5 komentar:
ya pelatihannya sangat bagus dan menarik, saya salah satu peserta pelatihan tersebut.
sebenarnya sediikit di ragukan, kok bisa audi jadi pemenangnya. padahal menurut saya, sayalah yang pantas jadi pemenangnya. saya sedikit curiga, kayaknya ada konspirasi anatara pemateri dengan audi.
konspirasinya tidak disebutkan dalam bentuk apa.( sensor).
kurniawan lubis
harus ada follow upnya supaya benar - benar terealisasikan ilmu yang didapat. untuk pemula kita semua peserta pelatihan sudah cukup bagus..
semngat!! kedepan kita buat yang lebih keren lagi..
tenang kur,, masih ada hari esok untuk kamu yang menang. :)
Salam,
Widia
hem..........
sebenanrnya tidak ada konspirasi sama sekali, just have fun...
we are family..
hehe
siap komandan..
hahahahaha berlapang dadalah wahai saudaraku atas kekalahmu ini, sudah di buktikan oleh pakarnya kalau berita saya/tulisan saya yang paling menarik
Salam.
AA
Posting Komentar