Minggu, 01 Desember 2013

FGD: BEKAL DAN PERSIAPAN MENUJU ASIAN ECONOMY COMUNITY 2015

        
             Hari yang cerah disabtu pagi menjelang siang pada 26 oktober 2013 di Ruang F1.13 Gedung Kuliah bersama Universitas Andalas. Kegiatan perdana divisi pendidikan di awal kepengurusan Paguyuban KSE unand periode 2013/2014. Pesan yang diterima oleh 166 mahasiswa penerima beasiswa menginformasikan Focus Group Disscusion atau sering disingkat FGD kegiatan dimulai pukul 10.00 Wib. Sekarang jam menunjukan pukul 10.20 Wib, penengah diskusi belum juga datang. Mencari konfirmasi pada penanggungjawab menyatakan bahwa beliau sedang diperjalanan,  ternyata memang telat karena ada kegiatan lain.


           Penengah diskusi hari ini adalah seorang dosen muda fakultas ekonomi Univ. Andalas yakni Bapak Tri Rahmat Risky, SE, MM Diskusi yang kami angkat dengan tema AEC (Asean Economy Community), tema ini diangkat karena memang cukup sering dibicarakan dalam golongan mahasiswa yang cukup khawatir dengan apa yang akan terjadi di tahun 2015. Pukul 10.50 Wib penengah yang kita tunggu – tunggu akhirnya datang juga. Dengan cukup santay beliau mulai memberikan gambaran mengenai bagaimana perkembangan AFTA, kemudian kesepakatan C-AFTA dan akhirnya pada AEC yang dipercepat pada 2015 mendatang. 

              Peserta yang hadir pada FGD ini sekitar 38 orang, suasana cukup terlihat ramai. Saat naasumber memberikan gambaran mengenai tema yang diangkat, semua tertegu dan sesekali tertawa karena guyonan narasumber. Kebanyakan dari peserta yang merupakan penerima beasiswa KSE juga harus penuh dengan seksama untuk memahami AEC ini. Ditambah mahasiswa yang baru lulus pada tahun 2015 harus mempersiapkan segala sesuatu mulai dari sekarang. Pesan yang masih teringat dari banyak tanggapan dan pertanyaan mengenai persiapan kita sebagai mahasiswa adalah mendalami dan memiliki potensi unggul pada bidang ilmu yang kita tekuni sekarang ini.

            Mengasah kemampuan diri untuk bekal menghadapi dunia bebas yang kompetitif. Kelak mereka Negara- Negara yang sedang mempersiapkan warga negaranya untuk bekerja di Indonesia. mereka sudah menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang harus faasih diucapkan, sedangkan Indonesia sendiri belum menyiapkan apa- apa. Semua mulai dari diri sendiri. Persaingan kita kelak tidak hanya lulusan terbaik universitas nasional, tetapi juga lulusan terbaik universitas internasional. Ketertarikan Negara- Negara lain pada Indonesia adalah dalam keadaan krisis ekonomi Indonesia masih tetap dalam keadaan baik- baik saja tidak terlalu terpuruk dalam bidang ekonomi.

              Bahasa yang harus kita kuasai tidak hanya bahasa inggris, jika kita ingin bekerja di China kita harus bisa berbahasa China, jika kita ingin bekerja di Belanda kita juga harus mahir bahasa belanda, begitu juga dengan Korea dan Negara- negara lainnya. Kebanyakan mahasiswa juga menganggap masalah AEC adalah focus urusan mahasiswa ekonomi saja, padalah semua jurusan segala jenis pekerjaan harus tahu tentang seluk beluk dan perkembangan AEC ini. Sebagai mahasiswa salah satu tugas kita yang dapat menyampaikan kembali pada masyarakat secara luas dengan bahasa yang bisa dimengerti, supaya Indonesia menjadi masyarakat yang cerdas.

             Kebersamaan ini berlalu hingga pukul 13.00 yang diakhiri dengan pemberian kenang- kenangan kepada narasumber. Tujuan diadakan FGD ini selain untuk meng-upgrade diri dengan wawasan baru, juga menganjarkan kita untuk menyampaikan pendapat dalam forum diskusi dan menerima pendapat orang lain. Semoga kegiatan ini tetap berlanjut dengan lebih baik lagi untuk sharing, networking dan developing.

suasana ditengah kegiatan FGD

1 komentar:

Unknown mengatakan...

acara terdekat div. pendidikan kok ga di masukkan ?
n foto divisi pendidikan cuma 1 aja, tu pun tentng fgd.
ah ga adil,,

kurniawan

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India . Credit to Ridwan Rosman Syarif